Breaking News

Senin, 21 Januari 2019

Mengenal Jenis Beban Resistif, Induktif dan Kapasitif, pada sistem kelistrikan Arus Bolak-balik, beserta contoh Alat listriknya

Mengenal Jenis Beban Resistif, Induktif dan Kapasitif, pada sistem kelistrikan Arus Bolak-balik, beserta contoh Alat listriknya



Mengenal Beban Resistif, Induktif dan Kapasitif, beserta contohnya



Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Beban Resistif, Induktif dan Kapasitif?
Apa saja contoh alat listrik yang termasuk Beban Resistif, Induktif dan Kapasitif?


Terdapat berbagai jenis alat listrik yang menggunakan Listrik AC, baik Listrik AC 1 Phase maupun Listrik AC 3Phase, seperti misalnya Lampu pijar, Lampu TL, Rice cooker, Setrika, Kipas angin, Motor listrik 1 Phase, Motor Listrik 3 Phase, Heater, dan sebagainya.

Berbagai Alat Listrik yang kita sebutkan diatas, membutuhkan Energi/daya listrik agar dapat dioperasikan atau dinyalakan, dan semuanya itu termasuk kedalam Beban Listrik.


Beban Listrik adalah Setiap Alat yang membutuhkan Energi atau Daya Listrik agar dapat dioperasikan atau digunakan.

Berbagai alat listrik yang mengkonsumsi Daya Listrik, disebut dengan Beban Listrik, dan berbagai beban Listrik yang menggunakan Listrik Arus Bolak-balik tersebut dikelompokkan menjadi 3 jenis Beban listrik.


3 Jenis Beban Listrik AC

  • Beban Resistif
  • Beban Induktif
  • Beban Kapasitif

Beban Resistif, Induktif dan Kapasitif


Penjelasan mengenai Beban Resistif, Induktif dan Kapasitif, beserta contohnya
Beban Resistif, Induktif dan Kapasitif




Beban Resistif

Beban Resistif adalah suatu alat yang membutuhkan daya listrik, berupa komponen yang terdiri dari Resistan (Ohm), dan bekerja/beroperasi berdasarkan prinsip kerja Resistansi (Hambatan).


Beban Resistif hanya mengkonsumsi Daya Aktif, dan tidak menyebabkan perubahan nilai faktor daya, sehingga nilai Faktor daya tetap, yaitu sama dengan satu.

Alat Listrik yang termasuk Beban Resistif bekerja berdasarkan prinsip kerja Resistor (Hambatan), sehingga arus listrik yang melewatinya akan terhambat, dan akibatnya alat listrik tersebut akan menghasilkan Panas.

Beban Resistif tidak mempengaruhi gelombang Tegangan dan Arus, sehingga posisi Gelombang Tegangan dan Arus tetap sefasa.


Beberapa contoh alat listrik yang termasuk jenis Beban Resistif, antara lain:

  • Lampu Pijar
  • Heater
  • Rice cooker
  • Setrika
  • Solder Listrik
  • Ceret Listrik
  • Dan semua alat listrik yang bekerja menggunakan Elemen Pemanas.
Lampu Pijar

Heater

Rice Cooker
Solder Listrik


Ceret Listrik








Karena Alat Listrik yang termasuk kedalam jenis Beban Resistif tidak mempengaruhi Faktor Daya (Cosphi=1), maka rumus daya pada beban resistif, adalah:


P = V x I

  • P: Power atau Daya (Watt)
  • V: Voltage atau Tegangan (Volt)
  • I: Intensity atau Arus (Ampere)




Beban Induktif

Beban Induktif adalah suatu alat yang membutuhkan daya listrik, berupa kumparan/lilitan kawat penghantar yang dililit pada suatu inti kumparan, yang bekerja/beroperasi berdasarkan prinsip kerja Induksi.


Beban Induktif mengkonsumsi/menyerap Daya Aktif, dan Daya Reaktif.

Beban Induktif menghasilkan Daya Harmonik yang dapat mengakibatkan penurunan nilai Cosphi menjadi lebih kecil dari 1,00.

Kumparan pada Beban Induktif menyebabkan terhambatnya laju arus, sehingga terjadi pergeseran posisi gelombang Arus menjadi tertinggal (Lagging) dari Gelombang Tegangan.


Beberapa contoh Alat Listrik yang termasuk jenis Beban Induktif, antara lain:

  • Motor Listrik
  • Mesin Las Listrik
  • Transformator (Travo)
  • Induktor
  • Solenoid Coil
  • Lampu Hemat energi
  • dan semua alat listrik yang bekerja berdasarkan Induksi
Motor Listrik 3 Ph
Las Listrik

travo
induktor
selenoid
lampu


Karena Alat listrik yang termasuk kedalam jenis Beban Induktif dapat mengakibatkan penurunan nilai Cosphi (Faktor daya), maka rumus daya pada beban Induktif listrik 1 Phase, adalah:


P = V x I x Cosphi

  • P: Power atau Daya (Watt)
  • V: Voltage atau Tegangan (Volt)
  • I: Intensity atau Arus (Ampere)
  • Cosphi (Faktor daya) nilai <1


Sedangkan rumus daya untuk Listrik Arus bolak balik 3 Phase, adalah:


P = V x I x Cosphi x akar3

  • P: Power atau Daya (Watt)
  • V: Voltage atau Tegangan (Volt)
  • I: Intensity atau Arus (Ampere)
  • Cosphi (Faktor daya) nilai <1




Beban Kapasitif


Beban Kapasitif adalah suatu alat yang membutuhkan daya listrik, dan memiliki kemampuan Kapasitansi yaitu kemampuan untuk menyerap dan menyimpan energi listrik dalam waktu sesaat.

Beban Kapasitif mengkonsumsi/menyerap Daya Aktif, dan mengeluarkan Daya Reaktif, sehingga alat ini dapat digunakan untuk memperbaiki faktor dalam batasan tertentu.

Beban Kapasitif menyebabkan terhambatnya laju Tegangan, sehingga terjadi pergeseran posisi gelombang Arus menjadi mendahului (Leading) dari Gelombang Tegangan.


Alat listrik yang termasuk jenis Beban Kapasitif, adalah Kapasitor (Kondensator)


Karena Alat listrik yang termasuk kedalam jenis Beban Kapasitif dapat mengakibatkan perubahan nilai Cosphi (Faktor daya) lebih kecil dari 1,00, maka rumus daya pada beban Kapasitif listrik 1 Phase, adalah:


P = V x I x Cosphi

  • P: Power atau Daya (Watt)
  • V: Voltage atau Tegangan (Volt)
  • I: Intensity atau Arus (Ampere)
  • Cosphi (Faktor daya) nilai <1


Sedangkan rumus daya untuk Listrik Arus bolak balik 3 Phase, adalah:


P = V x I x Cosphi x akar3

  • P: Power atau Daya (Watt)
  • V: Voltage atau Tegangan (Volt)
  • I: Intensity atau Arus (Ampere)
  • Cosphi (Faktor daya) nilai <1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dasar Counter dengan JK Flip Flop

A. Tujuan : Memahami Dasar kerja Counter dengan menggunakan JK FF Memahami rangkaian dan kerja Counter Up Membangun rangkaian Coun...

Designed By VungTauZ.Com